Rabu, 17 Oktober 2012

PERBEDAAN KUALITAS SDM JEPANG DAN INDONESIA
·         Perbedaan SDM Indonesia dan Jepang
·         Perbedaan SDM Indonesia dan Jepang.
·         Perbedaan SDM Indonesia dan Jepang dapat dilihat jelas dari bagaimana tingkat kedisiplian masyarakatnya dalam bekerja. Contoh sederhana saat pertama kali masuk pada hari pertama kerja setelah liburan panjang masih banyak pekerja Indonesia yang bolos atau telat, diantaranya adalah PNS. Sedangkan di masyarakat Jepang gambaran seperti. ini sangat sulit untuk kita jumpai. Hal tersebut dapat terjadi karena tingkat kedisiplinan yang baik dari kalangan PNS atau para pekerja di Jepang sangat baik. Secara sederhana kita bisa melihat perbedaan SDM Indonesia dengan Jepang yaitu :.
·         Kualitas Pendidikan
·         Di Indonesia pendidikan masih sangat kurang dan tidak merata. Sehingga  menyebabkan perbedaan kualitas SDM yang sangat tajam. Sedangkan di Jepang kualitas pendidikan yang telah memadai dan merata menunjang kualitas SDM yang ada untuk lebih berkembang dan penciptakan lapangan kerja yang luas.
·         Tingkat Kualitas Kedisiplinan
·         Negara Jepang terkenal dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sejak kecil. Sedangkan Indonesia tinggat kedisiplinannya masih kurang hal ini dapat di lihat dengan banyaknya pelanggaran kedisiplinan di tinggat sekolah maupun pekerjanya.
·         Jumlah Penduduk
·         Dalam hal jumlah penduduk Indonesia memiliki keuanggulan jumlah yang lebih dibandingkan Jepang namun untuk kualitas masih kurang hal ini dapat di pengaruhi oleh Mutu Pendidikan dan Tingkat kualitas kedisiplinan.
·         Hasil Survei yang dilakukan oleh The World Competitifness SCOREBOARD 2005 dalam The World Competitiveness Year Book 2005 tentang kemampuan daya saing global, Indonesia menempati urutan 59 dari 60 negara.. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat lemah kemampuanya dalam bersaing dengan negara-negara lain. Data memperlihatkan urutan kemampuan bersaing Indonesia hampir paling bawah yakni urutan 59 dari 60 negara. Meskipun memiliki kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia kalah dalam banyak hal bila bersaing dengan negera-negara lain utamanya negara Jepang yang berada pada posis ke 21 dari 60 Negara jauh di atas Indonesia, padahal negara Indonesia memiliki SDA yang sangat banyak tapi karena SDM dan mutu SDM yang tidak berkualitas membuatnya jauh dari negara Jepang.
·         Menurut laporan UNDP tentang indek pembangunan manusia (HDI) tahun 2005 memperlihatkan bahwa mutu SDM Indonesia menempati peringkat 110 di dunia Meskipun Indonesia kaya sumber daya alam, misalnya minyak dan emas, sayangnya kita sangat tergantung pada pihak asing untuk mengolah sumber daya alam kita sendiri, karena kita tidak punya tenaga ahli yang mampu mengolahnya. Sebaliknya, negara Jepang yang berada di peringkat 11 dunia menjadi negara maju karena memiliki SDM yang bermutu meskipun Jepang tidak memiliki sumber daya alam. Dengan demikian betapa pentingnya peran SDM dalam membangun sebuah negara.
·         Mutu SDM terkait erat dengan mutu pendidikan. Dimana lagi – lagi indonesia mengalami ketinggalan dari negara Jepang dalam hal pendidikan, dalam bidang Literasi Membaca Internasional indonesia berada pada tingkat 39 dari 41 negara,berbeda dengan negara Jepang yang ada pada tingkat ke 9 dari 41 negara. Dalam bidang literasi Matematika Internasional Jepang berada pada tingkat ke 2 dari 41 negara,berbeda dengan Indonesia yang berada pada posisi ke 39 dari 41 negara. Dalam bidang litersi IPA Internasional negara Jepang ada pada peringkat 1 dan negara indonesia berada pada posisi 38 dari 41 Negara. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Sumber Daya Manusia Negara Indonesia sangat ketinggalan dari negara – negara lain dangan kapasitas SDA yang sangat melimpah.
·         Saat ada di kendaraan umum
·         Jepang:  biasanya orang-orang jepang tidak akan menghabiskan waktunya dengan sia-sia jdai mereka pada bawa buku bacaan atau tidur untuk beristirahat maklum jam kerja tiap orang-orang jepang itu padat.
·         Indonesia: orang kita biasanya pada ngobrol gk jelas, negosip, ketawa-ketiwi menertawakan orang, melamun tanpa ada arah tujuan yang jelas…wkwkw hal seperti itu di anggap wajar di Negara kita senddiri ckck…piye to ?

·         Saat membuang makanan di kendaraan umum
·         Jepang: bekas sampah makanan di simpan di dalam saku celana atau di masukan k etas, kemudian baru dibuang ke tempat sampah.
·         Indonesia: Dengan raut wajah polos (tanpa dosa), sampah sisa-sisa makanan di buang di kolong bangku mobil atau bahkan mereka membuang sisa sampah ke jendela tanpa wajah tanpa dosa juga :D

·         Ketika didalam perkuliahan atau di kelas
·         Jepang: Biasanya bangku kuliah yang kosong dipaling belakang.
·         Indonesia:  Yang kosong malah di muka…haha piye iki ?

·         Ketika Dosen Memberikan Mata Kuliahnya
·         Jepang: Semua mahasiswa pada anteng sunyi senyap mendengarkan dengan seksama sampe nyamuk gigit gk ngerasa :D
·         Indonesia: Nengok kiri ngobrol, nengok kanan ngobrol, nengok belakang pada tidur dan nengok ke kedepan para mahasiswa pada bengong apa yang di bicarakan dosennya…ngakak

·         Ketika Diberi Tugas Dosen
·         Jepang: langsung mengerjakan ke perpustakaan atau browsing buat nyari tugas nya.
·         Indonesia: ahh males besok aja tinggal copy paste punya temen yang pinter... ini juga cara saya kalau lagi kesel seharian kuliah haha… jgn di tiru ya :D

·         Ketika Terlambat Masuk Kelas
·         Jepang: Memohon maaf kepada dosennya sambil membungkukkan badan 90 derajat berulang-ulang, dan menunjukan ekspresi malu dan menyesal tidak akan sampai terlambat lagi.
·         Indonesia: langsung masuk ke kelas tanpa ijin dan permisi dosen dan raut wajah yang cengar cengir kayak bagong hahaha :D ngakak

·         Ketika Berangkat Kuliah
·         Jepang: berangkat naik kereta, bus, dan angkutan lainya. Mobil dan motor Cuma dipake saat acara penting dan keluarga aja
·         Indonesia: mobil dan motor wajib di pake, kalo taksi dan bus hanya saat terdesak saja,,…!!!

0 komentar:

Posting Komentar